Hampir serupa dengan suku Helong, kaum pria dari suku Dawan memakai baju bodo sebagai pakaian atas. Selanjutnya kain tenun seperti selimut dililitkan pada pinggang beserta ikat pinggang.

Lambang budaya dalam pakaian Melayu memiliki peran dan kedudukan dalam kehidupan. Bagi orang Melayu selain berfungsi sebagai penutup aurat dan pelindung tubuh, lambang-lambang yang digambarkan juga mewujudkan nilai luhur yang dijunjung tinggi oleh masyarakatnya.

Karena itu, masyarakat Gorontalo lebih suka mengenakan warna putih bila pergi ke tempat perkabungan atau kedukaan atau ke tempat ibadah. Pada umumnya kurang suka dengan pakaian berwarna coklat karena coklat yang melambangkan tanah.

Pakaian adat Pegon dikhususkan untuk pria. Pegon berasal dari kebudayaan Eropa dan Jawa yang dibawa ke NTB pada zaman dahulu. Pakaian ini berbentuk jas berwarna hitam yang dilengkapi Wiron, yaitu bawahan bermotif nangka yang terbuat check here dari kain pelung hitam.

Sementara untuk para penari, pakaian tradisional ini juga dilengkapi dengan atribut berupa gelang kaki.

Nusa Tenggara Timur (NTT) telah lama dikenal sebagai salah satu sentra penghasil aneka tenunan yang bahkan terkenal hingga mancanegara.

Meskipun pakaian adat suku Kabola terbuat dari kulit kayu, tetapi suku ini tetap memiliki kerajinan tenun sendiri.

Letak jambul ini sendiri sesungguhnya sebagai lambang dengan makna yang berbeda-beda, karenanya posisi jambul dapat disesuaikan dengan makna apa yang ingin dikemukakan oleh penggunanya.

Hal ini merujuk pada orang-orang suku Dawan yang hidup di pedalaman pulau Timor yang tanahnya sangat kering.

Tak hanya sekedar penutup tubuh, pada masa lampau busana yang dikenakan seseorang menunjukkan standing sosial dan posisinya di dalam masyarakat Sumba.

Ciri khas dari kain tenun ini adalah dasarnya yang berwarna gelap dengan motif berupa daun, ranting, hewan, dan manusia yang diberi warna merah atau biru.

untuk perempuan tidak seperti kemeja pada umumnya karena terdapat modifikasi yakni bagian atas pakaian ini sedikit terbuka.

Percampuran budaya antara penduduk asli dengan para pendatang menjadikan budaya Lampung semakin berwarna.

Dan untuk hiasan di lengan, meliputi aneka jenis gelang sama seperti yang dikenakan oleh pria Lampung.